Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

By | Maret 29, 2024
|

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini – JALAN Kesawan merupakan kawasan penting kota Medan. Merupakan jalan satu arah, lebarnya tidak lebih dari delapan meter, dan tidak mampu menampung banyak kendaraan yang lewat setiap menitnya. Kantor redaksi harian Analisa, surat kabar terbesar di Sumatera Utara, juga berlokasi di kawasan ini.

Suatu malam di bulan Juli, ketika beberapa pekerja sedang bersih-bersih dan hendak pulang, saya ada di sana. Suhu di ruang bawah tanah sangat dingin. Banyak meja yang disusun secara acak. Ada satu meja yang sangat menarik. Yang sulit disebut kolam renang, ratusan buku bertumpuk dan berserakan dari satu meja ke meja lainnya. Banyak kertas berserakan di lantai.

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

Inilah meja Basuki, pencipta citra Pak Tuntung, serial drama yang menghiasi keseharian Analisa. Tn. Tuntung adalah seorang analis. Ketiga surat kabar ini muncul setiap hari, kecuali hari Minggu, di pojok kiri bawah halaman hiburan. Sedikit berbeda karena sebagian besar surat kabar di dunia memuat kartunnya di halaman editorial.

Banjarmasin Post Selasa 27 Agustus 2013 By Banjarmasin Post

Namun berbeda dengan Pak Tuntungan. Tokoh Pak Tuntungan ditampilkan sebagai seorang pria India berdasi Tionghoa, berpenampilan ala tahun 1970-an, mengenakan kemeja putih yang lengannya selalu digulung, dan celana cropped berwarna hitam, serta bersih. Tn. Tuntung kepada seorang wanita gemuk berambut abu-abu yang merupakan istri satu-satunya. Mereka dikaruniai dua orang anak. Ada enam situasi lain yang mungkin terjadi. Tidak ada nama istri, anak, dan pasangan Pak Tuntungan. Pembaca analitis yang mengetahui tokoh-tokoh tersebut hanyalah Ibu Tuntung, anak Tuntung, kakeknya, dll. Pak Tuntung pertama kali muncul di Analisa pada tahun 1973. Saat itu, Pak Tuntung memiliki hidung yang panjang dan mancung, hidung kombinasi boneka Pinokio dan Petruk, serta berpenampilan seperti boneka. Telinganya seperti angka enam. Rambutnya sedikit berantakan dan berumbai, mirip dengan penyanyi terkenal Amerika Elvis Presley.

Pak Tuntung adalah gaya pertamanya yang menekankan pada pakaian. Pak Tuntung berdandan seperti penguin, menari bersama seorang pria berwajah wanita cantik. Usai menari, Tuntung melepas topengnya. Begitu juga dengan pasangan dansa Anda. Benar-benar kejutan. Temanmu akan berubah menjadi gorila! Wajah terkejutnya tersenyum. Tema kartun Basuki sebagian besar berkisar pada isu sosial atau lingkungan, jarang sekali yang melibatkan politik. Citra Pak Tuntungan juga dibuat sangat mulia. Komik ini menjauhi isu-isu sensitif seperti agama dan kasta. Pak Tuntung anti kriminal, pandai mengkritik, menghargai lingkungan tapi takut pada istrinya. Bukan saja Tuntung tidak ditegur, diabaikan, dipukuli di atas karpet oleh Bu Tuntung yang berbicara buruk,

Baca Juga:  Penulisan Surat Lamaran Yang Benar

Cemburu, tapi suami yang penyayang. Pak Tuntung juga menderita Demam Dunia dan gejala terkenal lainnya. Saat ramai dibicarakan film Spiderman dan serial Meteor Garden asal Taiwan, Basuki pun menggambar Pak Tuntung dalam wujud Spiderman dan Meteor Garden. Semuanya baru, biasa saja, dan jauh dari orisinal.

“Saya tidak suka politik,” kata Basuki kepada saya, rupanya merujuk pada terbatasnya ruang bagi warga Indonesia keturunan Tionghoa selama 30 tahun dikucilkannya orang Tionghoa oleh kekuatan militer Orde Baru. Karena keterbatasan uang, Basuki harus bekerja keras untuk melontarkan lelucon. Dia berpikir, melihat sekeliling, dan membaca.

Pak Tuntung, Membungkus Senyum, Merengkuh Untung

Secara khusus, gambar yang Anda tulis akan membantu pembaca memasuki dunia imajiner saat Anda tersenyum. Menurut Sekretaris Redaksi Analisa War Djamil, nama Pak Tuntungan berasal dari Tuntungan, sebuah daerah di luar Medan. Pada tahun 1970-an, kawasan ini dikenal sebagai tempat pacuan kuda tersibuk di akhir pekan. Hasilnya dikatakan sangat berarti bagi nama majalah kartun tersebut. Akhiran “an” dihilangkan, lalu ditambahkan kata “Pak” sehingga menjadi Pak Tuntung. Dalam bahasa Mandarin, “Tung-tung” berarti anak-anak. Pak Tuntung sangat dekat dengan komunitas Tionghoa di Medan karena Analisa meski bukan divisi yang tepat disebut Analisa, koran komunitas Tionghoa-Medan. Postingan tentang penyakit Cina banyak diterbitkan oleh Analisa.

Andi Kurniawan Lubis, editor foto Analisa, menilai Basuki punya daya pikir. Basuki bisa menerima permasalahan dari segala tempat, orang dan peristiwa. Kemudian tuangkan ke dalam gambar berpindah dari satu tempat ke tempat lain. (Lanjutan di halaman 2)

DEDY ARDIANSYAH (Kartun h.) Reporter tabloid Komatkamit di Medan, sudah berada di Medan sejak tahun 1995, dan Analisa memegang salah satu referensi medianya, – Kapolda Sumut, Irjen Pol. Martuani Sormin mengunjungi Kantor Audit Harian di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 35-49, Medan, Rabu (15/1) malam.

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

Bersama beberapa petugas seperti Karo Ops Kombes Pol. Makmur Ginting, Dirkrimsus Kombes Pol. Rony Samtana dan Kabid Humas Kombes Pol. Perintah Dirsan Atmaja, Martuani disetujui langsung oleh Direktur Jenderal Audit Supandi Kusuma.

Bp20170110 By Banjarmasin Post

“Saya pembaca setia Analisa ketika saya masih bekerja di Aceh. Lalu saya pindah ke beberapa tempat. Saya sudah bekerja selama 32 tahun, ini pertama kalinya saya ditunjuk bekerja di kampung halaman saya, Sumatera Utara,” kata tamat. . Berbaris.

Meski demikian, dia mengakui tidak sulit untuk memperbaikinya. Selain penduduk asli, ia juga menguasai kesenian rakyat Sumatera Utara.

“Saya pernah bekerja di gurun pasir di kota. Tapi di sini pun, ada sesuatu dalam pekerjaan bersama masyarakat Sumut,” ujarnya.

“Saya datang hari ini untuk memberikan informasi kepada diri sendiri bahwa kedepannya saya berharap Polda Sumut dan Harian Analisa dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi sebagai mitra,” lanjutnya.

Baca Juga:  Contoh Soal Tes Iq Dan Jawabannya

Profesionalisme Headline Surat Kabar Analisa, Waspada, Sumut Pos, Sinar Indonesia Baru Dan Serambi Indonesia (4)

“Kami selalu siap menjadi sahabat polisi,” kata Supandi Kusuma yang didampingi Pimpinan Perusahaan Sujito Sukirman, Wakil Kepala Ogun Djamil, General Manager.

Irjen Pol. Martuani Sormin mengaku terkejut Guru Supandi Kusuma masih berkuasa. Sebagai pecinta olahraga, ia ingin belajar wushu dan ingin PSMS Medan kembali berjaya di pentas sepak bola nasional.

“Saya suka olah raga. Kami juga bisa belajar wushu karena sering menyumbangkan emas di ajang internasional,” kata perwira lulusan akademi kepolisian tahun 1987 itu.

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

Meski baru menjabat Kapolda Sumut, Martuani langsung menunjukkan prestasinya dengan mengungkap kasus pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin.

Tampilan Petugas: Manajemen Keredaksian Di Harian Analisa Medan

“Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk melaporkan kasus pembunuhan. Kasus yang paling meresahkan yang pernah saya lihat terjadi pada bulan Desember 2004. Inspektur Garibaldi Handayani membunuh tujuh orang. Tingkat kesulitannya memang sulit, namun pada akhirnya saya mendapat kesempatan untuk menunjukkannya,” dia menjelaskan.

Di akhir laporan, Master Supandi Kusuma memberikan peringatan kepada Irjen Polisi. Martuani Sormin adalah avatar Pak Tuntung dan merupakan maskot Harian Analisa. Kenaikan Megawati sebagai Presiden kelima RI pada Sidang Istimewa MPR tanggal 23 dan 24 Juli 2001 mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak. Ada yang menganggap kemenangan Mega adalah kemenangan seluruh perempuan Indonesia, namun tak sedikit pula yang menganggap itu hanya momen keberuntungan saja.

Seiring dengan munculnya perbedaan respon terhadap situasi Megawati saat ini, pemikiran tentang apa dan bagaimana posisi perempuan setidaknya mulai berubah karena situasi tersebut perlu dipikirkan kembali. Meski ada seruan agar perempuan tetap mendapat persamaan hak yang memungkinkan perempuan berada di sektor publik.

Uraian tentang kedudukan dan peran perempuan pasca terpilihnya Megawati yang merupakan istri dan ibu dari anak-anaknya tidak hanya dimuat dalam artikel di media tetapi juga dalam bentuk seni. Ini bagus karena kartun adalah bagian dari teks dan dikembangkan serta dicetak. Selain itu, kartun juga merupakan cerminan masyarakat karena kartun seringkali bertumpu pada permasalahan sosial dan norma-norma sosial. Jadi bisa dikatakan tema dalam kartun adalah untuk menampilkan aspek kehidupan manusia dalam lukisan tinta. Dan gagasan memilih Megawati sebagai presiden perempuan merupakan gagasan yang masih berkembang di masyarakat, apalagi Megawati sudah terlanjur terserang isu gender yang menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai pendapat yang kurang mengenai hak dan kepentingan. wanita. .perempuan bekerja di sektor publik.

Baca Juga:  Situs Resmi Pt Kai Tiket Kereta Api

Maskot Pikiran Rakyat Mang Ohle Di Jagat Digital, Moksa Atau Meraga Maya?

Salah satu kartun terbaik yang perlu dipertimbangkan untuk memahami mengapa dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan setelah kepemimpinan Megawati adalah kartun Pak Tuntungan yang dibuat oleh surat kabar Analisa. Menonton suatu pertandingan sangatlah menarik karena memahami permainan tersebut tidak sesulit memahami makna teksnya. Selain itu ide kartun juga mudah diingat karena kartun berbentuk gambar.

Kartun Pak Tuntung yang berupa novel dianalisis dengan metode Roland Barthes. Meski metode analisis Barthes ditujukan untuk menganalisis foto, namun Agus Sudibyo, Analis Media ISAI, berpendapat bahwa metode analisis ini juga penting untuk menganalisis gambar fotografi. . Inti pemikiran Barthes adalah adanya dua tingkat kritis karakter.

Tingkat pertama adalah penandaan – hubungan antara pembicara dan yang ditandakan dalam tanda, serta penanda dan realitas eksternalnya. Tahapan kedua dalam pandangan Barhes mempunyai tiga bentuk. Pertama, metode menggambarkan interaksi yang terjadi ketika simbol bertemu dengan emosi atau perasaan pengguna dan nilai-nilai budayanya. Perbedaan antara referensi dan referensi mudah dilihat dalam ilustrasi. Referensi adalah reproduksi mekanis pada film dari sesuatu yang ditangkap oleh kamera. Pengeditan adalah kontribusi manusia terhadap karya tersebut: pilihan pembingkaian, fokus, sudut kamera, kualitas film, dan banyak lagi. Dengan kata lain. Referensinya adalah apa yang Anda potret, maksudnya gambar yang Anda potret.

Pak Tuntung Koran Analisa Hari Ini

Karakter kedua adalah mitos. Barthes mengatakan bahwa wacana adalah cara berpikir yang sudah ada sebelumnya tentang sesuatu, suatu cara berpikir dan memahami sesuatu. Barthes menyebut Mitos sebagai serangkaian konsep yang saling berkaitan.

Laporan Akhir Jerai Geopark

Karakter ketiga bersifat simbolis. Sesuatu menjadi suatu tanda hanya jika ia selaras satu sama lain dalam arti dan menggunakan makna yang memungkinkan untuk mengatakan sesuatu yang lain.

Untuk memperkuat metode analisis Barthes, Paul Cobley dan Litza Jansz juga bekerja sama dengan para tokoh. Dalam konteks kajian semiotik, mereka menciptakan hakikat tanda. Menurut mereka tanda ada tiga macam, yaitu tanda, gejala, dan tanda. Penggunaan tipologi untuk menganalisis gambar fotografi yang dipilih melengkapi analisis struktural Barthes. Tiga unsur suatu simbol adalah simbol, variabel, dan simbol.

Simbol adalah simbol yang sejenis (sama) pula

Pak tuntung hari ini, koran pak tuntung, koran analisa hari ini, pak tuntung analisa, koran analisa pak tuntung, koran analisa pak tuntung hari ini, koran analisa sumut hari ini, analisa pak tuntung hari ini, pak tuntung togel hari ini, pak tuntung harian analisa, koran analisa hari ini medan, lowongan kerja di koran analisa hari ini