Berita Metro Aceh Hari Ini

By | Maret 3, 2024
|

Berita Metro Aceh Hari Ini – Geng – Majelis hakim menyatakan Isma terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja mengirimkan file elektronik yang mengandung konten yang menyinggung dan/atau mencemarkan nama baik”. Isma divonis tiga (tiga) bulan penjara.

Meski hukumannya lebih rendah dibandingkan hukuman lima bulan penjara yang dituntut jaksa, namun kabar tersebut memicu perdebatan sengit di kalangan masyarakat dan netizen. Oleh karena itu penting untuk memberikan pesan yang jelas kepada masyarakat luas melalui media online dan cetak.

Berita Metro Aceh Hari Ini

Berita Metro Aceh Hari Ini

Hari ini, Selasa 2 Maret 2021, Henny Yuwono, Bc.IP., S.Sos., M.Si., Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil), diwawancarai di Zoom in Metro . Siang News memberitakan “Ibu dan anak Luo Utara dipenjara karena melanggar UU ITE”. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil menjelaskan, anak tahanan yang berusia enam bulan juga ikut diamankan, karena masih menyusui dan sesuai aturan bisa menemani ibunya di tahanan.

Sman 1 Metro Lampung

Kakanvil juga menjelaskan Bagian 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999. Pelayanan Kesehatan dan Pangan, Pasal 20, Bagian 4 Peraturan Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Narapidana menyatakan: “Wanita yang anaknya dipenjara. Penjahat atau penjahat yang dilahirkan dalam penjara dapat diberikan makanan tambahan atas resep dokter paling lambat sampai anak tersebut berumur dua (dua) tahun,” dan disebutkan dalam Pasal 21 Bagian 1: Inspektur Penjara bertanggung jawab atas makanan. pengelolaan, termasuk pengadaan, penyimpanan, dan penyiapan pangan, b) higiene pangan serta pemenuhan persyaratan kesehatan dan gizi, dan c. Pemeliharaan peralatan memasak dan makan.

Berdasarkan wawancara, selain memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta gizi narapidana dan bayi, Kanwil juga menyediakan dan menyarankan narapidana untuk memanfaatkan perintah reunifikasi keluarga sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 Tahun 2020. “Masa hukuman Bu Isma kurang dari enam (enam) bulan, sehingga dapat dilakukan asimilasi terhadap terpidana yang telah menjalani setengah (setengah) masa pidananya dan berkelakuan baik. Setelah mengeluarkan keputusan, para tahanan akan dipulangkan.” Dan mendapatkan pelatihan asimilasi diri,” tutupnya. Kecelakaan mengerikan kembali terjadi di Provinsi Aceh. Kecelakaan itu terjadi antara bus penumpang dan truk pickup di Kabupaten Birun, Provinsi Aceh.

Direktur Lalu Lintas Polda Aceh Kombes Dicky Sondani, Senin (29 November 2021) mengatakan, kecelakaan terjadi di Jalan Raya Nasional Banda Aceh-Medan, Gampong Paya Rangkulu, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Sabtu (27/11) pukul 03.45 Wieb hingga

Akibat kecelakaan itu, selain dua korban, satu orang mengalami luka berat dan lima orang lainnya luka ringan, kata Dikisandani.

Weekly Newspapers In Aceh

Kedua korban tersebut adalah Zulfikar (29 tahun) dan Azril Arafah (2 tahun). Korban luka diantaranya adalah Agusnia (30 tahun), Rido (30 tahun), Irma Octaviana (26 tahun), Nasrina Nasrinah Hanim (41 tahun), Dani Ramdani (47 tahun), dan Darmazi (52 tahun).

Baca Juga:  Info Loker Hari Ini Cikarang

“Korban tewas dan luka berat merupakan pengemudi dan penumpang mobil pikap. Sedangkan korban luka ringan adalah penumpang bus,” kata Dikki Sandani.

Ia mengatakan, kecelakaan itu terjadi saat mobil pikap sedang melaju ke arah Banda Aceh. Sementara itu, bus penumpang JRG yang dikendarai Handy Jana Budiman (36 tahun) bergerak berlawanan arah.

Berita Metro Aceh Hari Ini

Truk pikap tersangka tiba-tiba oleng ke sisi kanan jalan dan menabrak bus yang membawa 30 penumpang. Pickupnya rusak parah.

Irsyad Yusuf Terpilih Kembali Ketua Ika Umm Di Munas Dengan Aklamasi

Bagian depan atau ruang telah hancur. Sementara itu, bus terguling di badan jalan sehingga merusak bagian kiri.

Selanjutnya, korban luka dievakuasi ke RS Fauzia di Birun. Kedua kendaraan tersebut disita sebagai barang bukti, termasuk SIM sopir bus.

Dicky berkata: “Diduga pengemudi truk pikap sedang mengantuk sehingga menyebabkan kecelakaan. Apalagi, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.45 dini hari. Kerugian materil diperkirakan mencapai 50 juta rupiah.

Sebelumnya, kecelakaan mengenaskan juga terjadi di Aceh pada Minggu (21/11). Saat itu, mobil tersebut mengalami kecelakaan di Aceh Besar.

Cut Tia Arianti, Mahasiswi Um Metro Yang Datang Dari Aceh

Honda Brio terjatuh di tengah jalan besi. Besi melewati tubuh dari depan ke belakang. Satu orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. You are here: Beranda 1 / Artikel surat kabar 2 / Gambar 3 / Gambar 2021 4 / Azhari. Guru film dari Aceh. kompas 22 Juni 2021 Halaman 16:

Azhari (35) awalnya merambah dunia film dokumenter, namun lama kelamaan ia menemukan kebahagiaan. Bagi Azali, sinema bukan sekadar seni, tapi juga sarana dakwah.

Pada tahun 2005, setelah lulus SMA di Kecamatan Birun, Provinsi Aceh, Azali mendaftar sebagai calon anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), namun gagal. Azali tak kecewa dan memilih kuliah di Universiti Muhammed Diamalang (UMM) Jawa Timur. Dari sinilah petualangannya di dunia dokumenter dimulai.

Berita Metro Aceh Hari Ini

Meski Azali mengambil jurusan pemerintahan, ia banyak berteman dengan mahasiswa komunikasi. Suatu hari mereka mengerjakan proyek pembuatan film layar lebar tentang pelajar imigran. Azhari adalah seorang aktor dan penulis skenario.

Imigran Rohingya Terdampar Di Pantai Aceh Besar Hari Ini

Sejak saat itu ia mulai jatuh cinta dengan dunia perfilman. Pada tahun 2010, Azali kembali ke Aceh. Ia ingin membuat film tentang pendidikan di Aceh, kubu konflik di Nizam, Kabupaten Aceh Utara. Ia ingin menunjukkan situasi pendidikan di Aceh dan menarik perhatian masyarakat melalui video tersebut.

Atas bantuan temannya Jamaluddin Fonna, mahasiswa sekaligus dosen UMM, film dokumenter “Ilmu di Sarang Bom” dapat diselesaikan. Lokasi syuting adalah sekolah swasta yang dibangun warga sekitar. “Bangunan kayunya hampir mirip kandang sapi. Tapi anak-anak bersekolah di sana,” kata Azari di Banda Aceh, Rabu (16 Juni 2021).

Baca Juga:  Berita Terbaru Meikarta Cikarang

Film ini diputar di universitas. Segera pemerintah membangun gedung permanen untuk menampung sekolah tersebut. Azali senang publisitas yang dicarinya berhasil.

Dia kembali menghadapi tantangan yang semakin besar dalam membuat film dokumenter. Pada tahun 2011, ia membuat film dokumenter tentang kehidupan pekerja garam tradisional di Birun. Ia ingin memanfaatkan video ini untuk menggugat pemerintah karena memperhatikan kehidupan petani garam. Banyak kritik terhadap pemerintah, masyarakat takut menayangkan film, kami tidak menayangkan film, ujarnya.

Hujan Deras, Banjir Di Aceh Meluas Mencapai Delapan Kabupaten/kota

Azali kecewa karena film yang digarapnya berbulan-bulan tidak kunjung dirilis. Namun atas saran seorang teman, materi film tersebut diikutsertakan dalam program kompetisi dokumenter “Eagle Awards” yang diselenggarakan oleh Metro TV. Azari mengikuti saran ini. Alhasil, ia dan Jamaluddin Phonna terpilih sebagai kontestan, namun film tersebut harus dibuat ulang.

Usai briefing film, ia tinggal di Jakarta selama kurang lebih satu bulan. Ia belajar banyak dari sineas dalam negeri, mulai dari pencarian ide, penulisan naskah, fotografi hingga pasca produksi. Instruktur Eagle Awards menemani Biroyan sepanjang pembuatan film.

Film “Garamku Tak Asin Lagi” terpilih sebagai film terbaik. “Saya beruntung bisa belajar dari tokoh-tokoh perfilman nasional, semakin terpacu untuk membuat film-film lain,” kata Azali.

Berita Metro Aceh Hari Ini

Di lain waktu, Azali membuat film dokumenter tentang kondisi pendidikan yang memprihatinkan di pulau terpencil Aceh, salah satu wilayah terbesar di Aceh. Video bertajuk “Ketertinggalan +1 menit 0 kilometer” tersebut menjadi landasan kampanye peningkatan pendidikan di Aceh. Film diputar di kampus dan di kafetaria. Karya Azari menginspirasi banyak orang untuk terlibat dalam peningkatan pendidikan di sana.

Komisi Independen Pemilihan Aceh Serahkan 185 Nomor Arsip Kepada Bast Anri

Azali menjadi semakin tertarik pada film dokumenter. Pada tahun 2012, ia menginisiasi lahirnya komunitas dokumenter Aceh yang beranggotakan para sineas muda di Aceh. Mereka didukung oleh seniman asal Aceh. Setahun kemudian, Aceh Documentary meluncurkan proyek kompetisi dokumenter tentang The Power of Aceh.

Mereka mengunjungi beberapa universitas di Provinsi Aceh untuk mengundang para sineas muda untuk mengikuti program tersebut. Mereka juga melobi untuk mencari sponsor. Sebanyak 30 ide film masuk ke panitia, namun akhirnya hanya lima film yang dihasilkan.

Layar malam semakin menarik. Penayangan film berlangsung di lobi, diskusi film terus berlanjut. Meski dikenakan biaya masuk, namun masyarakat menyambutnya dengan antusias. Namun pendapatan yang diperoleh tidak seimbang dengan biaya penyelenggaraan kegiatan. “Meski (harus) terlilit hutang yang besar, kami senang masyarakat terbukti bisa menerima film-film yang kami buat,” kata Azali.

Baca Juga:  Streaming Bola Piala Menpora 2021

Aceh Documentary mengadakan kompetisi dokumenter setiap tahunnya. Topik yang dilombakan beragam, mulai dari lingkungan, budaya, pendidikan hingga masyarakat. Di beberapa titik mereka menonton bersama. Film tersebut diputar di desa tempat pengambilan gambarnya. Karena di Aceh tidak ada bioskop, mereka hanya bisa menonton di layar di lapangan kosong.

Kunjungan Virtual Deputi Gubernur Bi Ke Pesantren Di Aceh

Dalam 11 tahun, Aceh Documenter telah memproduksi 100 film dokumenter dan melatih 200 sineas muda di 23 provinsi/kota. Para sineas muda pusat dokumenter Aceh menjadi penggagas lahirnya komunitas film daerah.

Azari tidak pelit dengan ilmu. Ia membimbing para pembuat film muda dari pra-produksi hingga pasca produksi. Azali dikenal sebagai mentor para sineas muda.

Film dokumenter produksi sineas muda Aceh mendapat nominasi di Festival Film Dokumenter (FFD) hampir setiap tahunnya. Bahkan, karya komunitas ini masuk dalam nominasi kategori dokumenter Festival Film Indonesia (FFI) yakni “1880 Meter” pada tahun 2017.

Berita Metro Aceh Hari Ini

Azari memproduksi film dokumenter setiap tahun. Terakhir, ia menyutradarai film Suloh yang berkisah tentang tradisi keadilan adat di sebuah desa di Aceh. Diakuinya, biaya produksi film tersebut cukup tinggi. Namun, dalam jangka panjang, hasilnya dapat digunakan sebagai alat pelatihan, kampanye dan advokasi. “Film dokumenter ini tidak hanya sekedar karya seni dan hiburan, tapi juga media periklanan,” ujarnya.

Musran Bersama, Pengukuhan Pcm Dan Pca Metro Utara, Siap Bergerak Jalankan Amanah

Https://static./library/2021/06/Azhari.-Mentor-Film-dari-Aceh.-Kompas.-22-Juni-2021.-Hal.16gbr.jpg 559 501 admin_library https://static./ perpustakaan/2019/05/-horizontal-LOGO-5cd3b05695e54.png admin_library 23-06-2021 12:09:21 30-08-2021 11:32:03 Azari. Guru film dari Aceh. kompas 22 Juni 2021 Halaman 16:

Netnografi sebagai alternatif penelitian dalam situasi terbatasnya akses terhadap realitas… Syanaz Nadya Winanto Putri. Wanita yang modis dan kuat. kompas 15 Juni…BIREUEN|METRO ACEH-Polsek Bireuen berhasil menangkap lima pelaku perampokan dan menyita sejumlah barang bukti kejahatan di beberapa lokasi berbeda pada Senin (22/8). dini hari

Polisi dapat mengungkap kejahatan tersebut berkat informasi dari masyarakat dan petunjuk dari korban yang memberi tahu polisi tentang pencurian tersebut beberapa hari yang lalu. Oleh karena itu, tim operasi Bareskrim Polsek Birun mengejar para pelaku dan memperoleh beberapa barang bukti kejahatan tersebut.

Metro Aceh mendapat informasi, sejak awal Agustus lalu, ada sejumlah pengungkapan pencurian berdasarkan laporan polisi, dan polisi langsung merespons sehingga lima pelaku pencurian tersebut adalah;

Muhammad Reza Siap Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Metro tv hari ini berita, metro aceh hari ini, berita hari ini aceh, berita hari ini metro, berita aceh timur hari ini, berita hari ini di metro, berita aceh singkil hari ini, berita metro lampung hari ini, berita hari ini d aceh, berita terbaru aceh hari ini, berita aceh tamiang hari ini, berita aceh tenggara hari ini

Tinggalkan Balasan