Ekspor Batik Ke Luar Negeri

By | Januari 15, 2024
|

Ekspor Batik Ke Luar Negeri – Ayah paruh baya, Achmad Latif tak pernah menyangka batik ciptaannya bisa diminati pelanggan di luar negeri. Kerja keras para perajin batik Boilali membuahkan hasil manis. Meskipun ia memulai sebuah perusahaan dari kebangkrutan, pengusaha tersebut mampu kembali dengan hasil yang mengesankan. Tak hanya meraih omzet hingga miliaran rupee, Achmad Latif juga sukses melebarkan mereknya hingga ke mancanegara berkat kemudahan ekspor ritel. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah banyak konsumen ekspor di Singapura dan Malaysia. Saya senang bisa mengenalkan produk dalam negeri ke dunia luar ya, bangga banget karena saya tidak menyangka akan ada orang seperti itu yang tidak tertarik untuk membelinya. ke luar negeri. Saat itu penjualan ekspor pertama saya ke Malaysia,” kata pemilik perusahaan bernama Toko Zahra 27 itu dalam keterangannya. Kesuksesan Achmad Latif sebagai jagoan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak datang dalam sekejap. Sebelum berhasil meraih pendapatan miliaran dan merambah pasar luar negeri, Achmad terlebih dahulu mengalami perjalanan bisnis yang sulit dan penuh tantangan. Pada tahun 2008, pria berusia 37 tahun ini membuka usaha batiknya di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Namun kios batik Achamad terpaksa ditutup total di masa pandemi Covid-19. Baca juga: Kekeringan melanda Jawa Tengah, 4,6 juta liter bantuan air bersih tersalurkan Omzetnya pun anjlok hingga nol rupiah dan membuatnya bangkrut. Tidak terpengaruh, Achamad memulai bisnis online setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya. Di penghujung tahun 2020, Achamad memutuskan untuk membuka toko online miliknya di pasar tersebut, mengingat pangsa pasar yang lebih besar dan menjangkau seluruh Indonesia. Meski awalnya kebingungan menjalankan bisnis online, namun dengan semangat pantang menyerah, Achmad belajar keras hingga paham seluk beluk berjualan digital. “Awalnya saya ragu dan bingung. Saya sudah terbiasa berjualan tatap muka di depan orang, namun tiba-tiba saya hanya menggunakan handphone dan komputer. Namun lambat laun saya mulai menikmatinya dan ternyata tidak. sekeras yang saya kira, saya memperkenalkan diri, apalagi saya juga mengikuti Kuliah Shopee, dan diajari “cara memulai bisnis online. Ya akhirnya saya enjoy berjualan online,” kata Achmad. Ekspor ritel mulai membuahkan hasil atas perjuangan dan kerja kerasnya. 2021, Usaha Achamad Mulai Membaik, Omzet Meningkat Dari Lakh ke Lakh Baca Juga: 10 Hektar Lahan Pertanian di Tsikmalaya Terancam Kekeringan, Pria Ini Juga Berhasil Bangun Gudang dan Rumah Produksi di Siomas, Kabupaten Bogor, Jabar Ramadhan kemarin, Toko Zahra 27 milik Achmad mampu raih bisnis miliaran rupee. Puas dengan kesuksesan di pasar dalam negeri. Tidak, Achmad memanfaatkan program ekspor shopee untuk mengembangkan pasar internasional. Produknya sudah masuk ke pasar internasional. pasar di Singapura dan Malaysia, dan sangat bangga dengan kiprahnya sebagai pejuang UMKM. “Sebagai penjual batik ya, saya sangat bangga produk saya bisa dibeli oleh orang-orang di luar negeri, terutama pelanggan kami di Singapura. dan Malaysia. Karena caranya mudah, saya bisa menjual ratusan produk dalam sebulan. Sayang sekali kalau ini tidak dimanfaatkan,” kata Achamad. Shopee merupakan satu-satunya e-commerce yang memperbolehkan usaha kecil memasuki pasar ekspor melalui mekanisme perdagangan lintas negara. Program ini membantu UMKM lokal. Sukses besar bagi negara-negara di dunia. pemain karena memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM lokal seperti Achmad untuk mengekspor produknya ke luar negeri dengan cara yang sangat mudah. ​​Berbeda dengan cara ekspor tradisional yang harus memenuhi kuota tertentu, Program Ekspor Shopee memungkinkan Achmad Memungkinkan untuk mengekspor produk batik kita dalam jumlah berapapun, sesuai pesanan pelanggan, tidak perlu menambah biaya dan pelanggan tidak perlu membayar ongkos kirim (ongkos kirim) yang mahal, cukup satu atau beli dua saja, saya masih bisa menjual produk saya, harga mulai dari Rp 40 ribu sampai yang paling mahal Rp 200 ribu,” ujarnya. (Semut/Z-2)

Baca Juga:  Kirim Paket Ke Luar Negeri Fedex

Ayah paruh baya, Achmad Latif tak pernah menyangka batik ciptaannya bisa diminati pelanggan di luar negeri. Kerja keras para perajin batik Boilali membuahkan hasil manis. Meskipun ia memulai sebuah perusahaan dari kebangkrutan, pengusaha tersebut mampu kembali dengan hasil yang mengesankan.

Ekspor Batik Ke Luar Negeri

Ekspor Batik Ke Luar Negeri

Tak hanya meraih omzet hingga miliaran rupee, Achmad Latif juga sukses melebarkan mereknya hingga ke mancanegara berkat kemudahan ekspor ritel. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah banyak konsumen ekspor di Singapura dan Malaysia. Saya senang bisa mengenalkan produk dalam negeri ke dunia luar ya, bangga banget karena saya tidak menyangka akan ada orang seperti itu yang tidak tertarik untuk membelinya. ke luar negeri. Saat itu penjualan ekspor pertama saya ke Malaysia,” kata pemilik perusahaan bernama Toko Zahra 27 itu dalam keterangannya.

Berkomitmen Untuk Ekspor Umkm, Shopee Beri Dukungan Agar Produsen Batik Lokal Bisa Bersaing Secara Global

Kesuksesan Achmad Latif sebagai jagoan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak datang dalam sekejap. Sebelum berhasil meraih pendapatan miliaran dan merambah pasar luar negeri, Achmad terlebih dahulu mengalami perjalanan bisnis yang sulit dan penuh tantangan. Pada tahun 2008, pria berusia 37 tahun ini membuka usaha batiknya di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Namun kios batik Achamad terpaksa ditutup total di masa pandemi Covid-19.

Omsetnya anjlok hingga nol rupee dan membuatnya bangkrut. Tidak terpengaruh, Achmad memulai bisnis online setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya. Di penghujung tahun 2020, Achamad memutuskan untuk membuka toko online miliknya di pasar tersebut, mengingat pangsa pasar yang lebih besar dan menjangkau seluruh Indonesia.

Meski awalnya kebingungan menjalankan bisnis online, namun dengan semangat pantang menyerah, Achmad belajar keras hingga paham seluk beluk berjualan digital. “Awalnya saya ragu dan bingung. Saya sudah terbiasa berjualan tatap muka di depan orang, namun tiba-tiba saya hanya menggunakan handphone dan komputer. Namun lambat laun saya mulai menikmatinya dan ternyata tidak. sesulit yang saya bayangkan, saya memperkenalkan diri, apalagi saya juga pernah mengikuti pelatihan shopee, dan diajari “cara memulai bisnis online. Ya, akhirnya saya sangat menikmati berjualan online,” kata Achmad.

Baca Juga:  Daftar Perusahaan Eropa Di Indonesia

Perjuangan dan kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Omsetnya yang terus meningkat dan prestasi yang diraihnya menjadi motivasinya untuk terus berkembang. Di penghujung tahun 2021, bisnis Achamad mulai membaik dengan omzet yang meningkat dari jutaan menjadi jutaan.

Jual Batik Ke Luar Negeri Untuk Meningkatkan Pendapatan

Pria tersebut juga berhasil membangun gudang dan rumah produksi di Siomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ramadhan lalu, toko Zahra 27 milik Achmad mampu meraup bisnis hingga miliaran rupee. Tak puas dengan kesuksesan di pasar dalam negeri, Achmad memanfaatkan program Shopee Ekspor untuk mengembangkan pasar internasional.

Produk batiknya telah menembus pasar Singapura dan Malaysia, dan membawa kebanggaan tersendiri dalam kiprahnya sebagai pejuang UMKM. “Sebagai penjual batik ya, saya sangat bangga produk saya bisa dibeli oleh orang-orang di luar negeri, terutama pelanggan kami di Singapura dan Malaysia. Karena caranya yang mudah, saya bisa menjual ratusan produk dalam sebulan. Malu kalau kalau tidak dimanfaatkan,” kata Achmad.

Shopee menjadi satu-satunya e-commerce yang memungkinkan usaha kecil memasuki pasar ekspor melalui mekanisme perdagangan lintas batas. Program ini sukses besar bagi para pelaku UMKM lokal karena memberikan kemudahan bagi para penggiat UMKM lokal seperti Achamad untuk mengekspor produknya ke luar negeri dengan mekanisme yang sangat mudah.

Ekspor Batik Ke Luar Negeri

Berbeda dengan cara ekspor tradisional yang harus memenuhi kuota tertentu, program Shopify Ekspor memungkinkan Achmad mengekspor produk batiknya dalam jumlah berapa pun, sesuai pesanan pelanggan. “Alhamdulillah, tidak ribet sama sekali. Tidak perlu menambah biaya apa pun dan pelanggan tidak perlu membayar ongkos kirim (ongkos kirim) yang mahal, mudah cukup beli satu atau dua saja. Saya tetap bisa menjual produk saya. , harga mulai Rp 40 ribu hingga paling mahal Rp 200 ribu, ”ujarnya. (Semut/Z-2)

Produk Batik Umkm Zahra 27 Laris Di Luar Negeri

Tim SAR Denpasar Pantai Berwa Kangoo 👤 Ruta Siriana 🕔 Minggu 14 Januari 2024, 22:45 WIB Pencarian pria tenggelam dan tenggelam terbawa arus

Baca Juga:  Link Lowongan Kerja Pt Kai

Tim SAR Denpasar mencari pria bernama Rofiki, 18, asal Pantai Berwa, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, …

Ribuan UMKM Binaan AMKI Semangat Ikuti Pemberdayaan Wirausaha 👤 Media Indonesia 🕔 Minggu 14 Januari 2024, 22:30 WIB

Ramalan Bagus, Indeks SPBE Pemprov Sulsel Naik Tahun 2023 👤 Media Indonesia 🕔 Minggu 14 Januari 2024, 21:55 WIB, Jakarta Antusiasme para pedagang batik dalam negeri yang diajak perancang busana ternama untuk memperluas pasar ke luar negeri semakin besar. , Deedat Maulana. Ia pun kaget saat mengetahui jutaan produk UMKM batik lokal sudah masuk ke luar negeri melalui Shopee.

Batik Tulis Tiga Negeri Sejarah Dan Filosofinya

Perancang busana kenamaan Tanah Air, Didiet Maulana, memuji para penjual batik di Tanah Air yang pesat mengembangkan mereknya hingga ke luar negeri.

Dari Indonesia, salah satu tujuan saya adalah mewariskan batik sebagai warisan budaya nusantara agar menjadi elemen penting dalam perkembangan tren.

Dunia Bahkan, hal ini juga telah dilakukan oleh para pegiat UMKM Tanah Air lainnya dengan menggunakan teknologi digital melalui Shopee, kata Didiet saat menjadi narasumber pada acara Batik Stories hari ini yang diselenggarakan oleh Shopee dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2023. . .

Ekspor Batik Ke Luar Negeri

Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monika Wiona membenarkan penjualan batik memang meningkat dari tahun ke tahun.

Dukung Gelaran Pameran Batik In Algiers, Kbri Alger Apresiasi Bni

“Berdasarkan data yang kami miliki, semakin banyak yang datang ke sini, penjualan batik akan semakin meningkat, tidak hanya tergantung momen tertentu saja. Tahun 2023 saja akan ada jutaan produk.

“Mungkin seperti yang kita tahu, dulu batik hanya dipakai untuk acara formal saja. Lalu mengapa batik saat ini lebih banyak digemari masyarakat? Ya, karena bentuknya semakin beragam dan V. Caranya. digunakan

“Salah satu pola yang sedang populer saat ini adalah pola abstrak yang memadukan berbagai elemen geometris dan bentuk yang tidak konvensional. Pola ini memberikan efek lebih kekinian dan cocok digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, pola bunga yang cerah. Pilihan menarik untuk dijadikan warnanya pun semakin terlihat

Acara ‘Cerita Batik Terkini’ juga menghadirkan Dhani Prihasthi, pemilik brand Damkra. Damkara adalah merek aslinya

Sejarah Hari Batik Nasional, Bentuk Perayaan Sebagai Warisan Dunia

Ekspor buah ke luar negeri, ekspor barang ke luar negeri, ekspor ke luar negeri, ekspor baju ke luar negeri, bisnis ekspor ke luar negeri, ekspor makanan ke luar negeri, ekspor kopi ke luar negeri, ekspor indonesia ke luar negeri, usaha ekspor ke luar negeri, cara ekspor ke luar negeri, ekspor rotan ke luar negeri, ekspor lele ke luar negeri

Tinggalkan Balasan