Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

By | Januari 10, 2024
|

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja – Vaksinasi merupakan upaya untuk secara aktif menciptakan/meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terkena penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami penyakit ringan saja. Penyakit-penyakit tersebut disebut penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (PD3I).

Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi atau PD3I adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Untuk penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu cacar, campak, polio, hepatitis B, hepatitis A, influenza, haemophilus. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat terjadi seperti batuk rejan, difteri, tetanus, TBC.

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

Terdapat beberapa penyakit menular seksual diantaranya adalah hepatitis B, tuberkulosis, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, campak, rubella, pneumonia (pneumonia), meningitis, kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), ensefalitis (radang otak). akibat infeksi virus Japanese encephalitis (JE) dan diare akibat infeksi rotavirus.

Demi Kesehatan Dan Keselematan Balita, Pandemi Bukan Halangan Bagi Si Kecil Untuk Jalani Program Imunisasi

Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Vaksin-vaksin ini aman dan efektif dalam mencegah kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I. Demam ringan, ruam merah, sedikit bengkak dan nyeri pada bekas suntikan setelah vaksinasi merupakan reaksi normal yang hilang setelah 2-3 hari. Efek samping serius setelah vaksinasi sangat jarang terjadi.

Bayi usia 0 hingga 11 bulan harus mendapat imunisasi dasar. Untuk menjaga perlindungan terhadap penyakit, anak usia di bawah 2 tahun (Baduta) dan anak usia sekolah dasar/madrasah/sederajat harus tetap mendapatkan vaksinasi melalui Program Imunisasi Anak Usia Sekolah (BIAS).

Vaksinasi rutin dilakukan sesuai jadwal untuk mencapai kekebalan optimal terhadap PD3I. Jika bayi dan balita terlambat menerima vaksinasi rutin lengkap, ibu atau ayah harus memeriksa status vaksinasi lengkap anak dan melaporkannya kepada bidan desa atau petugas vaksinasi di puskesmas setempat. Vaksinasi hepatitis B pada bayi baru lahir (HB 0) hanya dapat diberikan dalam jangka waktu maksimal 24 jam setelah kelahiran, sedangkan vaksinasi BCG hanya dapat diberikan hingga usia 1 tahun.

“Anak-anak yang tidak mendapat vaksinasi lengkap rentan terhadap penyakit, dapat menulari anak lain atau orang di sekitarnya, serta dapat mengalami kecacatan bahkan kematian.”

Moms, Ingat Ya Jadwal Imunisasi Bayi Usia 0 9 Bulan, Jangan Lupa!

Imunisasi tambahan adalah pemberian dosis tambahan jenis imunisasi tertentu kepada kelompok umur tertentu yang menurut studi epidemiologi mempunyai risiko tinggi terkena penyakit dalam jangka waktu tertentu. Vaksinasi tambahan tidak menghilangkan kewajiban untuk melakukan vaksinasi rutin

Bagaimana polio menular? Polio menular melalui feses atau air yang terkontaminasi feses yang mengandung virus polio.

Baca Juga:  Lowongan Kerja 2023 Lulusan Sma Tanpa Pengalaman

Laporkan ke bidan desa/pusksmas/satkes terdekat: apabila anak dibawah umur 15 tahun tiba-tiba menunjukkan gejala kelumpuhan (lemas).

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

“Polio hanya bisa dicegah melalui vaksinasi, polio merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian seumur hidup.”

Pentingnya Imunisasi Untuk Melihat Tumbuh Kembang Si Kecil

Polio merupakan penyakit menular yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian seumur hidup. Pencegahan penyakit polio yang paling efektif adalah vaksinasi polio lengkap pada anak sesuai jadwal yang dianjurkan.

“Dua dosis vaksin polio suntik (IPV) dan empat dosis vaksin polio suntik (OPV) memberikan perlindungan optimal terhadap polio.”

Pengenalan vaksinasi IPV2 merupakan langkah menuju Indonesia BEBAS POLIO dan mencapai pemberantasan polio global pada tahun 2026. Penambahan vaksinasi IPV kedua akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk virus polio tipe 2.

Polio merupakan penyakit sangat menular yang menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Tidak ada obat untuk polio. Namun hal ini dapat dicegah dengan vaksinasi polio yang diberikan melalui obat tetes dan suntikan.

Urutan Vaksin Bayi Ini Wajib Diketahui Para Orangtua, Jangan Sampai Telat Memberikan Vaksin Ya

Vaksinasi tetes terhadap polio diberikan pada usia 1, 2, 3 dan 4 tahun. Bayi juga mendapat suntikan vaksin polio, terutama pada usia 4 bulan. Vaksin polio suntik merupakan imunisasi dengan vaksin IPV (vaksin polio yang dilemahkan) untuk melengkapi perlindungan yang diberikan oleh vaksin polio tetes.

Vaksinasi polio suntik pada usia 4 bulan diberikan bersamaan dengan vaksinasi DPT-HB-Hib. Vaksin polio suntik diberikan di paha kiri dan vaksin DPT-HB-Hib diberikan di paha kanan dan harus diberikan dengan jarum suntik yang berbeda. Pemberian dua suntikan vaksin secara bersamaan aman, ekonomis dan bermanfaat. Paket vaksinasi dasar lengkap yang baru, termasuk vaksin polio suntik, melindungi anak Anda secara lebih efektif terhadap penyakit, kecacatan, dan kematian.

Campak-Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Penularannya terjadi melalui percikan air liur penderita saat penderita batuk, bersin, dan berbicara.

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

Demam dan bintik merah. Komplikasi jika campak tidak segera diobati antara lain: diare, pneumonia, ensefalitis, kebutaan, gizi buruk bahkan kematian. Komplikasi rubella pada ibu hamil dapat berupa keguguran, lahir mati dan cacat lahir, cacat jantung, cacat mata, tuli, serta keterlambatan tumbuh kembang.

Inilah Daftar Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Dan Jadwal Imunisasi Rutin

Tetanus Neonatorum merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang bayi baru lahir. tali pusar yang tidak murni. Penularannya terjadi melalui proses melahirkan, pemotongan dan perawatan, serta melalui tali pusat yang tidak bersih.

Batuk rejan (batuk 100 hari) atau batuk rejan merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penularannya terjadi melalui percikan air liur saat batuk, bersin, dan berbicara.

Baca Juga:  Cara Membuat Cv Agar Cepat Diterima Kerja

Apa saja gejala batuk rejan? Batuk keras terus menerus yang diawali dengan nafas panjang melalui mulut yang terdengar seperti suara bernada tinggi dan terkadang disertai muntah setelah batuk. Jika tidak diobati, komplikasi dapat terjadi: sesak napas, pendarahan pada mata, malnutrisi

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri difteri yang menyerang semua kelompok umur dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas bahkan kematian. Penularannya terjadi melalui percikan air liur saat batuk, bersin, dan berbicara, serta berbagi alat makan dan minum.

Laporan Pelaksanaan Bian Kab. Banggai Kepulauan » Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan

Bagaimana cara mencegah difteri? Vaksinasi lengkap DPT-HB-Hib sesuai jadwal untuk bayi dan anak dibawah dua tahun, vaksinasi DT dan Td untuk anak usia sekolah dasar, vaksinasi Td untuk wanita usia subur (berdasarkan skrining).

Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak organ hati dan sangat berbahaya jika menginfeksi bayi saat lahir atau sebelum usia satu tahun.

Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian bawah leher rahim, hingga meluas hingga bagian atas vagina. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 100 persen kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) *terutama tipe 16 dan 18 dan biasanya terjadi pada wanita usia subur. Dari 10.000 perempuan di Indonesia, dua diantaranya berpotensi terkena kanker serviks (Data Riset Kesehatan Dasar 2013).

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

Infeksi HPV penyebab kanker serviks menyebar dari orang ke orang melalui vagina, anus, mulut, hubungan seksual dan kontak kulit lainnya.

Ayo! Ikuti Dan Sukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (bian) 2022

Vaksinasi HPV merupakan vaksinasi untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. Pencegahan kanker serviks akibat HPV tipe 16 dan 18 melalui vaksinasi dapat berhasil 100% bila dua dosis diberikan kepada anak perempuan berusia 9 hingga 13 tahun.

Layanan vaksinasi HPV ditawarkan baik secara pemerintah maupun swasta di SD/MI atau yang setara. Apabila siswi tidak dapat menerima vaksinasi HPV karena sakit atau tidak masuk sekolah pada hari pelaksanaan BIAS, siswi diminta untuk melakukan vaksinasi HPV di Puskesmas terdekat pada waktu yang telah ditentukan dengan menyampaikan perkenalan. surat dari Bawalah guru sekolahmu.

Vaksin HPV aman dan umumnya tidak menimbulkan reaksi serius setelah vaksinasi. Reaksi di tempat suntikan mungkin termasuk:

Membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi, khususnya vaksinasi HPV, bagi anak perempuan. Membantu menyebarkan informasi mengenai manfaat vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. Pastikan anak perempuan mendapatkan dua dosis vaksinasi HPV sebelum mereka menyelesaikan sekolah dasar/MI atau sederajat. Dua dosis vaksin polio suntik (IPV) dan empat dosis vaksin tetes (OPV) memberikan perlindungan optimal terhadap polio.

M M R Ii

Fakta: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV paling baik diberikan kepada seseorang yang belum pernah terkena infeksi HPV yang diyakini terjadi sebelum berhubungan seksual, yaitu anak berusia 9 hingga 13 tahun. Selain itu, respon tubuh terhadap pembentukan kekebalan pasca vaksinasi HPV lebih baik pada anak usia 9 hingga 13 tahun dibandingkan anak yang lebih tua. Atas dasar tersebut, dan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks, maka pemerintah memberikan vaksinasi HPV kepada siswa kelas 5 SD (dosis pertama) dan siswa kelas 6 SD (dosis kedua) yang bersekolah. anak dalam kegiatan bulan vaksinasi (BIAS). ).

Baca Juga:  Cara Membuka Usaha Dengan Modal Minim

Fakta: Semakin dini vaksinasi HPV diberikan semakin baik, karena melindungi anak dari virus HPV yang nantinya dapat menyebabkan kanker serviks (WHO Position Paper on HPV Vaccine. 2014). Pemberian vaksin HPV sejak dini bukan berarti membantu anak melakukan hubungan intim lebih awal, karena sebelum vaksin HPV diberikan, guru dan petugas Puskesmas serta UKS melakukan edukasi kepada guru tentang pentingnya menjaga manfaat vaksin HPV bagi kesehatan reproduksi. imunisasi HPV.

Fakta: Vaksin bekerja dengan mendorong sistem kekebalan tubuh kita untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan penyakit. Anak yang lebih kecil (rentang usia 9-13 tahun) mengembangkan respon imun yang lebih kuat, sehingga pemberian 2 dosis vaksin HPV menghasilkan antibodi yang cukup tinggi untuk melindungi anak dari infeksi HPV (Dobson, et al. 2013. JAMA 2013, 309 (17): 1793-1802).

Imunisasi 2 Bulan Apa Saja

Fakta: Vaksin HPV yang saat ini digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah vaksin HPV quadrivalent (melindungi empat jenis HPV, yaitu tipe 6, 11, 16 dan 18 yang menyebabkan sebagian besar kanker serviks). Sementara itu, pemerintah di Amerika telah memutuskan untuk menggunakan vaksin HPV terbaru, vaksin HPV nanovalent, yang melindungi terhadap sembilan jenis HPV.

Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022

Mitos: Vaksin HPV terbuat dari virus hidup, sehingga orang dapat terjangkit dan berkembang menjadi kanker serviks setelah vaksinasi HPV

Fakta: Vaksin HPV dibuat dengan menggunakan teknologi modern. Vaksin terdiri dari komponen yang mirip dengan virus HPV (penyebab kanker serviks), sehingga vaksin HPV sama sekali tidak mengandung materi genetik (DNA) dari virus HPV hidup. Jadi ketika seorang anak mendapat vaksinasi HPV, maka tercipta kekebalan terhadap virus HPV dan tidak mungkin menyebabkan infeksi HPV. Semua orang tua tentu ingin anaknya selalu sehat dan berkembang secara maksimal. Cara agar bayi Anda tidak cepat sakit

Imunisasi 4 bulan apa saja, imunisasi 3 bulan apa saja, imunisasi 9 bulan apa saja, apa saja imunisasi dasar lengkap, imunisasi dasar apa saja, imunisasi 5 bulan apa saja, bulan imunisasi apa saja, imunisasi 6 bulan apa saja, imunisasi 18 bulan apa saja, imunisasi lengkap apa saja, imunisasi wajib apa saja, imunisasi apa saja

Tinggalkan Balasan