Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

By | Desember 11, 2023
|

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini – Saham-saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada perdagangan saham Rabu 6 September 2023. (Foto Rob Miller di Unsplash)

, New York – Perdagangan saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada perdagangan saham Rabu 6 September 2023. Indeks Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1 persen. Data yang lebih kuat dari perkiraan membuat indeks Nasdaq melemah di tengah kekhawatiran bahwa inflasi yang berkelanjutan akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

, pada akhir perdagangan Wall Street Kamis (7/9/2023), Dow Jones Industrial Average turun 198,78 poin atau 0,57 persen menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 turun 31,35 atau 0,70 persen menjadi 4.465. Turun 148,48 poin atau 1,06 persen menjadi 13.872,47.

Dubes Ri Untuk Amerika Serikat: Investasi Dari As Akan Terus Mengalir Ke Indonesia

Dari 11 sektor korporasi terbesar di S&P 500, sektor teknologi memiliki kinerja terbaik dengan penurunan 1,4 persen. Sementara itu, sektor utilitas memimpin pertumbuhan dengan menguat sebesar 0,2 persen. Sektor ketenagalistrikan hanya tumbuh 0,1 persen. Sektor ketenagalistrikan telah tumbuh seiring dengan kenaikan harga minyak.

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manajer non-manufaktur naik menjadi 54,5 bulan lalu, dibandingkan ekspektasi 52,5.

Pelaku pasar bertaruh pada peluang 93 persen untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah pertemuan Federal Reserve (Fed) pada 20 September 2023. Sementara itu, taruhan lainnya pada sisa suku bunga di November 2023 adalah sekitar 57 persen, menurut CME Group. alat.

“Data Layanan ISM yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa investor masih belum berpengalaman dalam membaca pandemi pasca-COVID-19,” kata Chief Investment Officer BMO Family, Carol Schleiff.

Tantangan Ekonomi Jawa Timur

Sementara itu, pelaku pasar memperkirakan suku bunga akan turun. “Slafe mengatakan data ekonomi kuat dan inflasi tidak turun, sehingga mengharuskan The Fed untuk memangkas suku bunga kapan saja di masa depan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Fed Boston Susan Collins menekankan perlunya bank sentral untuk “berhati-hati” dalam kebijakan moneter berikutnya.

Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi memberi nilai tambah pada saham-saham yang sedang berkembang sementara indeks S&P 500 berkinerja buruk sepanjang sesi perdagangan. Investor juga merespons kenaikan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun dan 2 tahun.

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

“Pertumbuhan ekonomi telah memperhitungkan gagasan bahwa inflasi baik-baik saja dan The Fed akan melakukan pemotongan. Jika gagasan itu tidak lagi berlaku, maka perekonomian akan melemah,” kata Direktur Portofolio Global Brandywine Patrick Kaser.

Baca Juga:  Berita Di Metro Tv Hari Ini

Tekanan Ekonomi Dari Dua Sisi

Selain kekhawatiran suku bunga, Apple Inc turun 3,6 persen, tertekan oleh laporan bahwa Tiongkok telah melarang pejabat di lembaga-lembaga pusat menggunakan iPhone dan perangkat asing lainnya untuk bekerja.

Di sisi lain, indeks S&P 500 berkinerja lebih buruk dari ekspektasi multi-tahun dan gambaran awal perekonomian AS dari The Fed, seminggu sebelum kenaikan suku bunga The Fed pada 20 September 2023.

Laporan tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang “lambat” dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja “lemah” dan inflasi yang lamban di banyak negara.

Kutipan dari analis David Hubner (kanan) yang bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Pasar saham di Wall Street melemah seiring investor menunggu respons pemerintah AS terhadap krisis ekonomi akibat Covid-19. (Foto AP/Richard Drew)

Mati Matian Amerika Serikat Dikejar Bencana Ekonomi

Sementara itu, saham Lockheed Martin turun 4,8 persen setelah pembuat senjata AS tersebut mengurangi pasokan jet F-35 miliknya. Saham Roku bertambah 2,9% setelah perusahaan mengatakan akan memangkas tenaga kerjanya sekitar 10 persen dan mengurangi proyek-proyek baru.

Jumlah saham pendukung penurunan turun dengan rasio 2,05 berbanding 1 di New York Stock Exchange, dan rasio 1,97 berbanding 1 persen di Nasdaq.

Di Wall Street, 9,39 miliar saham berpindah tangan selama 20 sesi terakhir, dibandingkan dengan rata-rata 10,17 miliar saham.

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

* Fakta atau Fiksi? Untuk mengecek kebenaran pernyataan tersebut, silakan Cek Fakta WhatsApp Nomor 0811 9787 670 cukup dengan mengetikkan kata yang diinginkan.

Amerika Serikat Hadapi Situasi Rumit, Wall Street Nyungsep!

Profil Steffi Buras yang bercerai dengan mantan Gubernur Aceh Irwandi Youssef muncul di video grup populer. JAKARTA, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Jumat (3/12) ) waktu setempat. Alasan periode ini adalah lemahnya data karyawan. Amerika kini menghadapi tantangan yang semakin besar dengan inflasi yang tinggi, pasar tenaga kerja yang lesu, dan ancaman virus corona.

Karena pelemahan pada hari Jumat, pasar saham di Amerika (Wall Street) sangat lemah pada minggu ini. Indeks Nasdaq memimpin penurunan sebesar 2,6%, diikuti oleh S&P 500 yang turun 1,22% dan Dow Jones turun 0,74%.

Akibat merebaknya virus Corona merek Omicron, tidak hanya pasar Amerika tetapi juga pasar global yang terpuruk. Banyak kasus yang dilaporkan di Negeri Paman Sam.

“Iya mudah-mudahan bukan sesuatu yang memperlambat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya tentang kesenjangan yang pertama kali ditemukan di Botswana dan Afrika Selatan (Afsel), dilansir Reuters, Jumat (3/12/2021). ).

Baca Juga:  Live Streaming Arema Vs Psis

Kebakaran Dahsyat Hawaii Renggut Puluhan Jiwa

Dia mengatakan perubahan haluan Omicron dapat memperburuk gangguan pasokan yang sedang berlangsung dan meningkatkan inflasi. Namun, hal ini dapat menekan permintaan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Inflasi merupakan masalah di banyak negara. Bank sentral Amerika (Fed) juga ingin mempercepat kebijakan moneternya untuk menekan inflasi. Namun ketika rencana tersebut muncul, pasar tenaga kerja di AS menyusut.

/NFP) hanya 210,000 orang di bulan November, di bawah ekspektasi Dow Jones yang sebesar 573,000 orang. Data NFP turun signifikan dari angka bulan lalu sebesar 546.000.

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

Ketika dukungan insentif finansial berkurang, maka aktivitas perekonomian juga berisiko berkurang. Oleh karena itu, terdapat risiko bahwa pasar tenaga kerja akan menyusut secara signifikan. Alhasil, perekonomian AS kini bermasalah, tak terkecuali Omicron yang menambah ketidakpastian.

Adu Pengaruh As Cina Di Timur Tengah

“Kami akan melawan versi ini dengan sains dan kecepatan. Bukan kekacauan dan kebingungan,” kata Biden

Prinsip yang dianut oleh pemerintahan Biden adalah pelancong yang masuk ke AS harus menjalani tes sebelum berangkat, meskipun sudah divaksinasi, dan hasilnya negatif. Penggunaan masker wajib dilakukan di pesawat, kereta api, dan transportasi umum lainnya. Ilustrasi Amerika Serikat. Hasil gambar dari kamera utama Galaxy Z Fold 4 50 MP (f/1.8). Anda dapat melihat dengan jelas bangunan, langit, dan bendera Amerika Serikat dengan warna yang sama seperti aslinya. (KOMPAS.com/Bill Clinton)

Washington, KOMPAS.com – Perekonomian Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh lebih lambat pada semester I 2023 dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Hal ini dikatakan sebagai pertanda baik bagi bank sentral Federal Reserve (Fed) yang berupaya mengurangi kebutuhan untuk menurunkan inflasi.

Ekonomi Global Diprediksi Naik 2 Kali Pada 2050, Siapa Terbesar?

Departemen Perdagangan AS merevisi perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) menjadi 2,1 persen per tahun pada semester pertama tahun 2023. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 2,4 persen.

Kepala Ekonom Comerica Bank Bill Adams mengatakan perekonomian AS sedang melambat. Hal ini akan mendukung permintaan agar sesuai dengan kapasitas produksi AS. Jika demikian, inflasi AS akan lebih rendah.

“Revisi PDB merupakan kabar baik dalam dua tingkat. Pertumbuhan masih terlihat bagus, dan revisi pada tingkat bawah mengurangi risiko overheating perekonomian dan peningkatan inflasi,” ujarnya.

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

Hal ini karena orang Amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk perjalanan, makan, dan aktivitas tatap muka lainnya. Namun para pejabat Fed khawatir akan kenaikan inflasi.

Dolar Merosot Karena Data Ekonomi Amerika Serikat Melemah

Pekan lalu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga bisa terjadi jika perekonomian AS tidak melambat.

Baca Juga:  Katalog Promosi Superindo Terbaru Minggu Ini

“Bukti lebih lanjut dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat menjadikan inflasi sebagai prioritas dan menyerukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut,” kata Powell.

Dapatkan update dan berita harian dari Kompas.com. Bergabunglah dengan grup Telegram “Update Berita Kompas.com”, klik link https://t.me/kompascomupdate, lalu login. Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Artikel Terkait Pelunasan KUR Rp 148,95 triliun pada Agustus 2023 Apakah suku bunga BI sudah naik dan kapan turun? Kementerian PUPR Garap Runway Bandara VVIP di IKNPertamina Tunggu Sambungan BPH Migas ke LRT dan KRL JPM Dukuh Atas Jabodebek

Imf ‘sunat’ Proyeksi Ekonomi Indonesia, Apa Sebabnya?

Jixie menemukan cerita seputar minat dan hobi Anda. Artikel-artikel ini disajikan sebagai artikel pilihan berdasarkan minat Anda. INFORMASI PENDIDIKAN Organisasi Penerbit di Amerika menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah Indonesia untuk memperluas bisnis di Indonesia.

Perusahaan swasta AS menunggu kabar lebih lanjut dari pemerintah Indonesia untuk memperluas bisnis di Indonesia 27 Oktober 2022 11:35

Selasa (25/10), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Airlanga Hartarto menjadi pembicara pada jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh United States-Indonesia Society (USINDO) di Washington DC. Tema gala dinner tersebut adalah “

Kabar Ekonomi Amerika Hari Ini

Kebangkitan Indonesia: Keberhasilan ekonomi Indonesia baru-baru ini dan pertumbuhan lapangan kerja global akan memimpin G-20 dan ASEAN pada bulan November.

The Fed Bikin Riak Riak Atau Tsunami Di Pasar Finansial

Gala dinner USINDO dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI, Presiden US-ASEAN Business Council serta perwakilan perusahaan swasta asal Amerika Serikat seperti Freeport, Boeing, Chevron dan Caterpillar.

Ketua USINDO Robert Blake dalam pidatonya menekankan bahwa perekonomian Indonesia stabil dan tumbuh di tengah krisis ekonomi global. “Bisnis di Indonesia telah berubah secara dramatis selama 10 tahun terakhir, dimana pemerintah Indonesia memprioritaskan diversifikasi dan bisnis digital. “Estimasi terbaru OECD untuk pertumbuhan PDB Indonesia adalah sebesar 5% hingga akhir tahun 2022. Sebagai anggota G20, tingkat pertumbuhan Indonesia terlihat mengesankan dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan global sebesar 3% dan Amerika Serikat sebesar 1,5%. Robert Blake menjelaskan.

Robert Blake jelas menekankan Indonesia

Berita ekonomi amerika serikat hari ini, kabar terbaru hari ini, kabar amerika terkini, kabar bisnis hari ini, kabar saham hari ini, kabar ekonomi indonesia hari ini, berita ekonomi amerika hari ini, kabar hari ini indonesia, ekonomi amerika serikat hari ini, berita ekonomi amerika, ekonomi amerika hari ini, kabar ekonomi hari ini

Tinggalkan Balasan